image

Kiat Isolat rhizobacteria

rhizobakteri adalah bakteri yang berasosiasi dengan akar yang dapat memiliki efek merugikan, netral atau menguntungkan pada pertumbuhan tanaman. Nama ini berasal dari bahasa Yunani rhiza, yang berarti akar. Istilah ini biasanya mengacu pada bakteri yang membentuk hubungan simbiosis dengan banyak tanaman. [1]


Rhizobakteria digunakan sebagai pemacu pertumbuhan tanaman atau yang lazim dikenal dengan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) pertama kali didefinisikan oleh Kloepper dan Schroth [2] sebagai bakteri tanah yang mengkolonisasi akar tanaman setelah inokulasi ke dalam benih dan meningkatkan pertumbuhan tanaman . [3] 

Hal-hal berikut ini tersirat dalam proses kolonisasi: kemampuan untuk bertahan hidup saat inokulasi pada benih, untuk berkembang biak di spermosfer (wilayah sekitar benih) sebagai respons terhadap eksudat benih, untuk menempel pada permukaan akar, dan untuk mengkolonisasi sistem akar yang sedang berkembang. . [4] 

Ketidakefektifan penggunaan di lapangan sering kali disebabkan oleh ketidakmampuannya mengkolonisasi akar tanaman.[5] 

Berbagai sifat bakteri dan gen spesifik berkontribusi terhadap proses ini, namun hanya sedikit yang telah diidentifikasi. Ini termasuk motilitas , kemotaksis terhadap eksudat benih dan, produksi pili atau fimbriae , produksi komponen permukaan sel tertentu, kemampuan menggunakan komponen eksudat akar tertentu, sekresi protein, dan penginderaan kuorum . 

Generasi mutan yang berubah dalam ekspresi sifat-sifat ini membantu pemahaman kita tentang peran sebenarnya yang dimainkan masing-masing mutan dalam proses kolonisasi. [6] [7]

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai alternatif teknologi ramah lingkungan dilapangan [8] hal ini dilihat dari banyaknya petani dalam mengamankan produksi pertanian akibat serangan OPT menggunakan pestisida secara berlebihan

Penggunaan rhizobakteria [8] juga mereduksi dampak negatif yang tidak diinginkan, seperti terjadinya ledakan hama, timbulnya hama sekunder, matinya musuh alami, rusaknya lingkungan, bahkan penolakan pasar akibat produk mengandung residu pestisida

Bahan
  • Bekatul sebanyak setengah kg. 
  • Terasi sebanyak 250 g
  • Tetes tebu sebanyak 300 ml. 
  • Kapur sirih 1 sendok makan
  • Air bersih 20 liter. 
  • Akar bambu. 
  • Air Cucian Beras
  • Galon atau jerigen
Cara Pembuatan : 
    • Rendam akar bambu dalam air matang selama 4 hingga 5 hari. 
    • Campurkan seluruh bahan selain rendaman akar bambu. 
    • Kemudian rebus hingga mendidih. 
    • Setelah dingin, tambahkan air rendaman akar bambu. 
    • Masukan ke galon atau jerigen dan tutup rapat. 
    • Biarkan selama 10 sampai 14 hari dan buka penutup galon setiap 2 hari sekali. 
    • Saring  untuk memisahkan antara air dengan ampas. 

    PGPR dapat di aplikasikan dengan cara disemprotkan ke tanaman, disemprotkan ke lahan, atau digunakan untuk merendam benih maupun bibit.

    Referensi 
    1. Vessy, J. Kevin (August 2003). "Plant Growth Promoting Rhizobacteria as Biofertilizers". Plant and Soil. 255 (2): 571–586. doi:10.1023/A:1026037216893. ISSN 0032-079X. S2CID 37031212.
    2. Kloepper, Joseph W.; Schroth, Milton N. (1978). "Plant growth-promoting rhizobacteria on radishes" (PDF). Proceedings of the 4th International Conference on Plant Pathogenic Bacteria. Angers, France: Station de Pathologie Végétale et Phytobactériologie, INRA. 2: 879–882. Archived from the original (PDF) on 2014-07-14.
    3.  Aziz, Z.F.A.; Saud, H.M.; Rahim, K.A.; Ahmed, O.H. (2012). "Variable responses on early development of shallot (Allium ascalonicum) and mustard (Brassica juncea) plants to Bacillus cereus inoculation". Malaysian Journal of Microbiology. 8 (1): 47–50.
    4.  Kloepper, Joseph W. (1993). "Plant growth-promoting rhizobacteria as biological control agents". In Metting, F. Blaine, Jr. (ed.). Soil Microbial Ecology: Applications in Agricultural and Environmental Management. New York, USA: Marcel Dekker Inc. pp. 255–274. ISBN 978-0-8247-8737-0.
    5.  Benizri, E.; Baudoin, E.; Guckert, A. (2001). "Root colonization by inoculated plant growth promoting rhizobacteria". Biocontrol Science and Technology. 11 (5): 557–574. doi:10.1080/09583150120076120. S2CID 83702938.
    6.  Lugtenberg, Ben J. J.; Dekkers, Linda; Bloemberg, Guido V. (2001). "Molecular determinants of rhizosphere colonization by Pseudomonas" (PDF). Annual Review of Phytopathology. 39: 461–490. doi:10.1146/annurev.phyto.39.1.461. PMID 11701873. Archived from the original (PDF) on 2014-07-14.
    7. Persello-Cartieaux, F.; Nussaume, L.; Robaglia, C. (2003). "Tales from the underground: Molecular plant-rhizobacteria interactions". Plant, Cell & Environment. 26 (2): 189–199. doi:10.1046/j.1365-3040.2003.00956.x.
    8. Gandanegara, 2007, Azora pupuk hayati untuk tanaman jagung dan sayur.